Biografi Fauzi Amro

H.FAUZI AMRO MSI, dilahirkan pada 7 Juni 1976 di Desa Remban ,yang merupakan anak seorang petani masuk wilayah Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan. Fauzi anak kedua dari enam bersaudara, buah hati dari H Amro Ahmad dan Hj Rokibah.

Fauzi memulai pendidikan dasar di SDN 01 Remban, Surulangun Rawas, Kabupaten Musirawas. Selanjutnya, Fauzi meneruskan pendidikan menengah di SMP Negeri 07 Kota Bengkulu dan dilanjutkan ke SPP DATI I Bengkulu.

Fauzi kemudian hijrah dari Pulau Sumatera untuk menuntut ilmu di Pulau Jawa. Fauzi berkuliah d Program D3 Peternakan di Institut Pertanian Bogor (IPB, 1995–1998), S1 Peternakan di Universitas Padjadjaran (1998–2001), dan S2 FISIP Universitas Indonesia (2001–2005).

Sejak duduk di bangku sekolah, Fauzi dikenal aktif berorganisasi. Fauzi dipercaya teman-temannya untuk menjabat Ketua OSIS periode 1993-1994 di SPP DATI I Bengkulu.

Kemudian, di kampus Fauzi makin aktif berorganisasi. Dikenal sebagai mahasiswa yang berasal dari daerah, Fauzi tak rendah diri dan mampu menunjukkan bahwa ia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin. Di kampus, ia dipercaya menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa FAPET IPB dan Presidium Keluarga Mahasiswa IPB Tahun 1997-1998.

Fauzi juga aktif dalam kegiatan organisasi ektra kampus di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Fauzi juga mengikuti jejang pengkaderan HMI secara paripurna, dari tingkatan Komisariat, Cabang, Badko hingga dipercaya menjadi Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) terakhir sebagai Ketua Perguruan Tinggi dan Kepemudaan (PTKP) PB HMI Tahun 2002-2004, bahkan Fauzi sempat maju sebagai kandidat Ketua Umum PB HMI pada kongres HMI di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta tahun 2004, namun harus mengakui kemenangan Hasanudin yang menjadi salah satu kompititornya pada Kongres HMI tersebut, setelah itu Fauzi mulai menekuni dunia politik praktis.

Fauzi juga memiliki pengalaman kerja yang luas di luar ranah politik. Ia pernah bekerja sebagai peneliti di Unit Pendidikan dan Penelitian Jonggol (UP3J), peneliti dan instruktur pada Pelatihan dan Manajemen Penggemukan Domba Mendiknas dan PB HMI pada 2002, peneliti di PT Lembu Sodo Mandiri, Ciawi, Bogor pada tahun 2001.

Kemudian, sebagai marketing officer di PT Kartika Naya tahun 2003, direktur marketing di PT Daya Cipta Kreasindo tahun 2004. Hingga saat ini Fauzih masih menjabat sebagai Komisiaris Utama CV Muratara Jaya dan pemilik Faris Laundry & Dry Cleaning Palembang.

Karir politik Fauzi bermula sebagai Tenaga Ahli (TA) Fraksi Partai Bintang Reformasi DPR-RI pada tahun 2005. Kegemilangan Fauzi di dunia politik semakin cemerlang ketika di tahun 2006, Fauzih dipercaya menjabat sebagai Ketua DPW PBR Sumsel tahun 2006 hingga 2013, saat itu PBR dipimpin Bursah Zarnubi.

Namun, perjalanan politik Fauzi tidak selalu mulus. Pada tahun 2009, ia pertama kali maju sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Bintang Reformasi untuk daerah pemilihan (dapil) Sumsel 1 yang meliputi Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Musirawas, dan Kota Lubuklinggau). Ketika itu Fauzih berhasil memperoleh 68.000 suara. Meski kampanyenya mendapat dukungan cukup luas, partainya gagal melewati ambang batas parlemen.

Kegagalan ini tidak mematahkan semangatnya. Dia terus berjuang dan pada tahun 2014, ia kembali mencoba peruntungannya melalui Partai Hanura dan berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI, namun dinamika internal Partai Hanura, membuat Fauzi pada pemilu 2019 memilih hijrah partai dan bergabung dengan Partai NasDem dan sekali lagi meraih kursi di DPR.

Sebagai pendatang baru di Partai Nasdem, Fauzi mendapatkan nomor urut buncit yaitu nomor 8. Namun Fauzi kembali memperlihatkan kemampuan bertarungnya, dengan berhasil mengalahkan nomor urut 1 sampai 7 serta berhasil menyalip Maphilinda SO dengan hanya terpaut suara cukup jauh sekitar 5000an suara.

Berdasarkan hasil yang diraih. Dimana, untuk total semuanya yang berhasil diraih secara pribadi sebanyak 84.956 suara, 40.975 ribu disumbangkan dari tanah kelahirannya, Kabupaten Musi Rawas Utara. Dengan total keseluruhan, Fauzi Amro Partai Nasdem meraih suara 268.989 ribu duduk untuk Kursi ke-3 dari total 8 kursi di dapil Sumsel 1. Dan tahun 2019 menjadi titik balik lain dalam karir politiknya.

Pada pemilu 2024, ia berhasil mencatat prestasi gemilang dengan secara pribadi meraih 281.499 suara, sementara total peroleah suara partai 427.494 suara, menempatkannya sebagai anggota DPR dengan suara terbanyak di Partai NasDem dan kedelapan secara nasional. Angka ini bukan sekadar statistik, itu adalah bukti nyata dari kepercayaan dan dukungan rakyat Sumatera Selatan terhadap dirinya.

“Hasil Pileg tahun 2024 merupakan potret dari kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada saya, kontribusi yang selama ini saya berikan untuk masyarakat di balas dengan dukungnan penuh dan solid dari masyarakat yang mencoblos surat suara dalam bilik suara sehingga saya memperoleh suara pribadi sebanyak 281.499 Suara sah yang merupakan perolehan suara pribadi tertinggi di daerah pemilihan Sumatera Selatan 1,”ujar Fauzi Amro.

Keberhasilan Fauzi dalam membangun karir politik dan dunia usaha diimbangi pula dalam membina bahtera rumah tangga. Bersama istrinya yang juga alumnus HMI, drh Baiq Yunita Arisandi, Fauzih dikarunia 3 orang putra, yakni Muhammad Azka Khenan AlFaris, Muhammad Fathir Akbar AlFaris, dan Muhammad Azzam Ramadhan AlFaris, yang kini ketiganya sekolah di Sekolah Insan Cendekia Madani (ICM) Serpong, Tangerang***